Kamis, 28 Mei 2015

pepesan kosong


aku merencanakan menikah MUDA.
saya sudah memikirkan nya matang-matang, mencari artikel tentang  manfaat dan bahaya nya menikah muda.
Bersyukur sekali, lebih banyak manfaatnya. contoh nya mencegah kita dari maksiat dan perilaku yang menentang agama

berikut dalil dan hadist nya :

“Nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan.Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” ( An-nur : 32 )
 “Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari)
ini keputusan yang memang bukan main-main, tapi saya siap dengan semua resiko yang akan di tanggung. kejar karier tidak membuatku nyaman, dan aku akan menghentikan ini semua setelah menikah. aku sudah membayangkan akan mengurus keluarga, bikin cake dirumah, main sama anak-anak, dan menjadi ibu muda yang keren. *aaaa i can't wait it

seberapapun seseorang itu beriman, ia hanya memiliki setengah agama, dan sebagian yang lain akan lengkap setelah menikah. menjadi lebih dekat dengan-Nya adalah salah satu alasanku, karena pasangan hanya perantara antara aku dengan-Nya.

untuk alasanku yang lain adalah mempersiapkan kematianku, sesuatu yang akan aku tinggalkan saat aku sudah berada di sisi-Nya yaitu anak shaleh.
bahwa amalan yang akan terus mengalir dari seseorang yang sudah meninggal adalah "sedekah, ilmu, dan anak shaleh" sedekah dan ilmu bisa di lakukan sendiri (ibaratnya) sedangkan anak shaleh?
tentu saja kita memerlukan pendamping hidup. hihi..

tentang mahar, aku tidak meminta sesuatu yang akan memberatkan ikhwan tersebut. karena wanita yang baik adalah yang sedikit maharnya.
dan untuk acara walimahan, (ini hanya pendapatku)  karena aku kurang suka menjadi pusat perhatian, berada di tengah keramaian, dan membebani orang yang aku cintai aku menginginkan acara diadakan secara sederhana. mungkin juga sesuai hadist "adakan walimah walau hanya memotong seekor kambing"

sadar akan anak pertama, bisa jadi orangtuaku berharap pesta anak perempuannya ini bisa diadakan secara besar-besaran, tapi aku akan menghandle dengan baik dan mereka akan setuju (Insyaa Allah) Aamiin..


khayalan anak kekinian 
denpasar, 28 mei 2015


Tidak ada komentar:

Posting Komentar